- 31 October 2018
- Administrator
Globalisasi seringkali dicirikan dengan semakin tipisnya batas territorial (borderless) antar negara. Pergerakan masyarakat dunia menjadi sangat dinamis, bergerak dari satu tempat (baca: negara) ke tempat lainnya. “Gelombang” ini membuka kemungkinan interaksi tanpa sekat antar warga dunia, yang berujung pada timbulnya peluang sekaligus tantangan baik secara pribadi maupun komunal.
Tanpa terkecuali, issue globalisasi juga melanda dunia Pendidikan Tinggi kita. Internasionalisasi pada Perguruan tinggi sudah tidak mungkin bisa ditawar lagi. Terbukanya akses global mendorong Perguruan Tinggi melakukan berbagai upaya peningkatkan kualitas penyelenggaraan Tri Darma PT berwawasan Internasional.
“Selain terlibat pada program student mobility pada aktifitas non akademiknya, institusi juga perlu mempersiapkan soft skill mahasiswanya”, tegas Restu Mufanti, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya pada kegiatan Workshop Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris bekerjasama dengan UTS (University of Technology Sydney) : Insearch Gramedia (UIG), Kamis (25/10).
Menurut Restu yang juga Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bahasa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, penguasaan skill berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris harus dimiliki oleh setiap lulusan PT. Selain untuk menunjang komunikasi, Bahasa Inggris juga menjadi syarat mutlak bagi para mahasiswa yang berkeinginan untuk studi lanjut ke luar negeri. “Terlebih lagi bagi mereka yang tengah berburu program beasiswa ke luar negeri”, imbuhnya.
Secara formal, kemampuan berbahasa tersebut harus dibuktikan dengan dicapainya skor tertentu baik pada program TOEFL maupun IELTS. Workshop yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa ini mendatangkan Jodeen M Shiek sebagai keynote speaker-nya. Miss Jodeen yang telah berpengalaman puluhan tahun sebagai Tutor Bahasa Inggris di Indonesia tersebut berbagi tips sukses berburu beasiswa untuk study abroad (kuliah ke luar negeri). “Tidak masalah Anda saat ini tidak memiliki cukup biaya untuk studi lanjut, pasti ada banyak jalan untuk mencapainya”, tegasnya.
“Penting untuk segera dilakukan adalah belajar Bahasa Inggris secepatnya”, tambah Jodeen. Sejauh ini, menurutnya sebagian besar mahasiswa yang berkeinginan studi ke luar negeri masih belum mempersiapkan skill berbahasa mereka sejak dini. Selain itu, mereka (para applicant) juga perlu merencanakan strategi bagaimana meningkatkan skor TOEFL maupun IELTS.
Di akhir sesi, peserta Workshop berkesempatan melakukan tryout Tes IELTS disertai pembahasan taktis dari pemateri.