- 01 December 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID – Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan edukasi bertema CETAR (Cetak Generasi Sehat Tanpa Asap Rokok). Senin (1/12)
Dalam sambutannya, Dr. Dyah Ayu menegaskan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan sektor kesehatan untuk mencetak generasi bangsa yang sehat, berkualitas, dan berkarakter. Ia mengingatkan bahwa tantangan kesehatan saat ini membutuhkan kerja sama yang lebih erat agar edukasi mengenai bahaya rokok dapat diterima secara luas oleh generasi muda.
“Kita berada di era di mana kita harus bersatu, bersinergi, mempererat barisan untuk mencetak kader-kader bangsa yang sehat dan berprestasi. Salah satunya adalah dengan terus mengingatkan adik-adik tentang bahaya merokok,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penjelasan narasumber diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa bahwa rokok adalah racun yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Dr. Dyah Ayu juga menyampaikan apresiasi kepada UMPO yang telah berulang kali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
“Terima kasih kepada Bapak Wakil Rektor dan seluruh fakultas di UMPO. Kami membuka diri seluas-luasnya, jika UMPO membutuhkan program seperti ini, kami siap. Harapan kami, sinergi ini semakin kuat untuk mencetak generasi yang sehat, berkarakter, dan berprestasi,” tuturnya.
Ia turut menyinggung keberadaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang telah ditetapkan melalui Perda Kabupaten Ponorogo tahun 2024. Melalui regulasi ini, pelanggar KTR dapat dikenakan sanksi, sehingga diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk melakukan pengawasan.
“KTR ini sudah memiliki payung hukum. Suatu saat kita bisa melakukan sweeping bersama, terutama di lingkungan pendidikan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMPO, Dr. Sugeng Wibowo, M.H., menyampaikan adanya persoalan serius terkait maraknya konten publik yang menormalisasi perilaku merokok. Ia mencontohkan beberapa tokoh masyarakat yang kerap menampilkan diri sedang merokok secara vulgar di media sosial sehingga mempengaruhi persepsi generasi muda.
“Padahal di lingkungan Muhammadiyah sudah jelas ada fatwa yang paling tegas soal rokok. Namun banyak orang yang mencoba mencari celah agar dianggap halal. Ini yang perlu kita luruskan,” jelasnya.
Dr. Sugeng juga menekankan pentingnya mahasiswa menjaga lingkungan kampus sebagai kawasan bebas rokok.
“Di kampus UMPO insyaAllah sudah lumayan tertib, tetapi begitu keluar sedikit, kondisinya berbeda. Karena itu mahasiswa harus belajar dan memahami bahwa merokok bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, UMPO dan Dinas Kesehatan Ponorogo berharap dapat memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya sehat di lingkungan pendidikan, sekaligus menyiapkan generasi masa depan yang terbebas dari asap rokok.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)