- 09 December 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID - Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta pada Selasa (9/12). Rombongan yang berjumlah 16 orang tersebut dipimpin oleh Wakil Rektor I UM PKU Surakarta, Dr. Ida Untari, SKM., M.Kes.
Dalam sambutannya, Dr. Ida menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mereka memperkuat silaturahmi sekaligus belajar dari pengalaman UMPO yang berhasil meraih akreditasi Unggul.
“Alhamdulillah, kami rombongan ada 16 orang. Niat kami bersilaturahmi. Institusi kami tumbuh dari akademi AKPER, menjadi STIKES, kemudian institut, hingga bermetamorfosis sempurna menjadi universitas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Rektor UM PKU Surakarta secara khusus merekomendasikan belajar ke UMPO karena capaian akreditasi yang dinilai luar biasa.
“Rektor kami bertanya, ‘dengan kondisi yang sama, kok UM Ponorogo bisa Unggul?’ Karena itu Bu Rektor mengizinkan kami belajar ke UMPO, ngangsu kawruh. Kami berharap banyak ilmu dan pengalaman yang bisa kami bawa pulang untuk menuju akreditasi Unggul,” lanjutnya.
Wakil Rektor I UMPO, Dian Suluh Kusuma Dewi, MAP, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kunci pencapaian akreditasi Unggul terletak pada kesungguhan tim dalam menyelaraskan dokumen, memperbaiki sarpras, serta membangun kekompakan.
“Bapak ibu di sini ingin lembaganya maju, tinggal menyinkronkan dokumen satu sama lain. Kami di UMPO waktu itu bekerja tanpa melihat tanggal atau hari tanggal merah, Minggu, semua jalan,” ungkapnya.
Dia berkisah bahwa proses akreditasi membutuhkan kreativitas dan kesiapan penuh, termasuk pembenahan 27 titik sarana prasarana dalam waktu kurang dari satu bulan. Bahkan asesor sampai meninjau UKM dan mewawancarai mahasiswa, termasuk meminta mereka menyanyikan Sang Surya.
“Alhamdulillah, semua itu membuahkan hasil. Juli 2024, satu minggu setelah asesmen lapangan, kami dinyatakan Unggul,” ujarnya.
Ia juga menceritakan bagaimana UMPO mengembangkan Museum Reog—satu-satunya di Indonesia—yang kini menjadi daya tarik bagi asesor maupun tamu kampus.
“Itu berkahnya APT. Ide dari teman-teman, didukung penuh Pak Rektor dan anggaran. Dan alhamdulillah menjadi nilai plus,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMPO, Sugeng Wibowo, M.H., menekankan pentingnya membangun citra universitas yang inklusif dan relevan bagi masyarakat luas.
“Kampus kita jangan hanya menyebut komunitas Muhammadiyah saja, tetapi unggulnya itu yang ditekankan. Strategi ini juga berpengaruh pada penerimaan mahasiswa baru,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa UMPO kini ingin menjadi representasi masyarakat Ponorogo secara umum.
“Fakultas Kedokteran yang sedang kami bangun pun diarahkan agar menjadi milik masyarakat, bukan hanya warga Muhammadiyah,” lanjutnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa kekuatan lokal Ponorogo, terutama budaya Reog, menjadi nilai strategis dalam pengembangan unggulan kampus.
“Keunikan lokal sekarang justru menjadi nilai lebih perguruan tinggi untuk mendapatkan keunggulan,” tegasnya.
Kunjungan ditutup dengan peninjauan sarana prasarana UMPO, termasuk perpustakaan, laboratorium, klinik, dan Museum Reog, yang menjadi salah satu kebanggaan kampus. UMPO berharap studi banding ini membawa manfaat bagi UM PKU Surakarta dalam meningkatkan kualitas institusi dan mencapai akreditasi Unggul.