- 24 November 2020
- Administrator
UMPO.AC.ID - Cerita sejarah tanpa sentuhan kreatifitas, bisa jadi tak lagi menarik didengar oleh anak-anak, padahal di dalamnya terkandung berjuta pesan moral bagi penikmatnya. Praktis membuat kepedulian generasi muda terhadap sejarah, seni dan budaya khas Indonesia perlahan terkikis tergerus zaman.
Itulah sebabnya, Dr. Sulton, M.Si, Betty Yulia Wulansari, M.Pd, Prima Sinta Utami, M.Pd yang tergabung dalam Tim Peneliti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) melakukan riset media pendidikan untuk menyampaikan pesan moral bagi anak usia dini, dengan balutan kesenian dan cerita sejarah.
Dr. Sulton, M.Si menjelaskan, risetnya tersebut memilih wayang golek sebagai sarana menyampaikan pesan. Ini karena wayang golek merupakan kesenian yang sangat familiar dan dikenal anak-anak, terlebih lakonnya adalah reog Ponorogo, sehingga dinamakan Wayang Golek Reog Ponorogo.
“Kami berfikir melalui wayang golek ini bisa membawa Reog Ponorogo ke dalam kelas, sehingga lebih mudah untuk kita jadikan sarana proses penyampaian nilai-nilai kepada anak didik”, lanjutnya.
Diakui, ke depan bukan hanya fokus pada cerita tentang Reog Ponorogo saja, melainkan guru dapat menggunakan Wayang Golek Reog beserta musiknya dengan mengembangkan tema-tema lain.
Sementara dari riset tersebut, pada tahap dua ini ditindaklanjuti dengan kegiatan Pelatihan Dalang Wayang Golek Reog Ponorogo, tanggal 21 - 22 November 2020, guna menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini. Kegiatan ini diikuti guru TK/PAUD dari 5 sekolah di Ponorogo, dengan menghadirkan pelatih dari Yayasan Reog Ponorogo, Shodiq Pristiwanto, S.Sn.
Shodiq mengaku sangat mengapresiasi riset dan pelatihan yang mengusung kesenian Ponoragan ini. Diharapkan seluruh materi yang disampaikan dapat berkembang dan menjadi alternatif media pembelajaran untuk anak yang berbasis budaya seni reog frngan media wayang golek.
“Membuat wayang golek versi Reog Ponorogo, merupakan terobosan yang strategis dan luar biasa. Melalui media ini para guru dan pelaku dalang wayang golek bisa mengenalkan sedini mungkin pada anak terhadap budaya reog yang merupakan hasil produk orang Ponorogo yang dibanggakan dan menjadi indentitas Ponorogo”, Jelasnya.
Pelatihan yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini Nampak dinikmati peserta dengan suka cita dan penuh semangat. Terbukti dengan antusiasme peserta saat tampil “ndalang” dengan memukau dan penuh percaya diri. (al)