- 10 May 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID - Di tengah semarak perayaan Wisuda ke-58 Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), nama Anindhea Firdausi Azzahra mencuri perhatian. Wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu memberikan sambutannya sebagai wakil wisudawan . Sabtu (10/5)
Putri sulung dari pasangan Daslan dan Nur Hayati asal Crabak, Slahung ini bukan hanya menyelesaikan studinya dengan baik, tetapi juga membawa sederet prestasi membanggakan: Top 5 Duta GenRe Ponorogo, Juara 2 Film Pendek Nasional, Juara 3 Youth of Champion Jambore GenRe Jawa Timur, hingga menjadi peserta KKN-Kolaboratif Internasional (KKN-KI) di Pandan Jaya, Malaysia.
Dalam sambutannya, Anindhea membagikan kisah pribadi yang penuh inspiratif. Ia mengisahkan bagaimana keputusannya kuliah di UMPO sempat dianggap remeh. “Kamu kuliah di Ponorogo saja? Sama saja seperti mengulang SMA,” ujar seseorang padanya kala itu.
Namun hari ini, Anindhea membuktikan bahwa dari Ponorogo, dirinya mampu berkarya, mengabdi, bahkan menginspirasi di tingkat internasional.
Sambutan tersebut juga bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025. Ia mengajak para wisudawan mengenang kembali pesan Ki Hadjar Dewantara: “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” sebagai landasan moral dalam melangkah ke masa depan yang penuh tantangan.
“UMPO bukan sekadar tempat belajar, tetapi tempat kami menemukan arah, harapan, dan tujuan hidup,” ucapnya.
Ia juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para dosen yang telah membimbing dengan kesabaran dan dedikasi, serta kepada orang tua yang menjadi fondasi keberhasilan para wisudawan.
Dalam suasana haru, ia mengajak seluruh wisudawan berdiri dan melambaikan tangan kepada para orang tua dan orang-orang terkasih sebagai simbol rasa terima kasih.
“Toga ini bukan hanya simbol gelar, tetapi simbol dari perjuangan dan keberanian kita semua,” katanya.
Sambutan ditutup dengan pesan motivasi yang menyentuh hati, terutama bagi mereka yang berjuang secara mandiri
“Sesekali, lihatlah cermin dan katakan pada diri sendiri: ‘Kamu hebat sekali.’”
Ia juga menekankan bahwa hari wisuda bukanlah garis akhir, tetapi titik awal dari perjuangan baru yang lebih luas, penuh tanggung jawab dan peluang.
Acara wisuda ini menjadi penegasan bahwa UMPO bukan hanya mencetak lulusan cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam karakter dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)