- 19 June 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID - Alon-Alon Ponorogo menjadi saksi kemegahan pembukaan Grebeg Suro 2025 yang digelar Selasa malam, 7 Juni 2025. Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) tampil luar biasa dalam perhelatan budaya terbesar di Kabupaten Ponorogo dengan menghadirkan mahakarya kolosal bertajuk”Warisan Jiwo Simo Ludro”.
Tidak sekadar tampil memukau, UMPO mencetak sejarah dengan melibatkan langsung jajaran pimpinannya sebagai bintang utama di atas panggung. Inilah yang menjadikan pembukaan Grebeg Suro 2025 begitu spesial dan spektakuler. Para pimpinan kampus, mulai dari rektor, wakil rektor, hingga dekan, bertransformasi menjadi tokoh-tokoh penting dalam cerita yang sarat makna.
Berikut deretan pimpinan UMPO yang tampil langsung dalam pertunjukan spektakuler ini:
Dr. Rido Kurnianto, M.Ag (Rektor UMPO) sebagai Ki Selo Aji
Ki Selo Aji digambarkan sebagai tokoh yang setia, berani, dan memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya Ponorogo. Ia merupakan sahabat dekat dan pengikut setia Raden Bathara Katong dalam perjalanan membangun Kadipaten Ponorogo. Keberanian dan kesetiaan Ki Selo Aji menjadi pilar utama dalam setiap langkah Raden Bathara Katong untuk menata tanah Ponorogo. Sosok ini menjadi lambang dedikasi dan pengorbanan dalam sejarah panjang Bumi Reog.
Dr. Dian Suluh Kusuma Dewi, M.Ap (Wakil Rektor 2) sebagai Putri Champa
Putri Campa dikenal memiliki karakter yang lembut namun berwibawa, bijaksana dalam mengambil keputusan, serta tegar dalam menghadapi pergolakan zaman. Kecantikannya yang memikat tidak hanya menjadi legenda, tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan perempuan yang mampu mengukir perubahan besar dalam sejarah.
Dr. Hadi Sumarsono, M.Si (Wakil Rektor 2) sebagai Prabu Brawijaya
Prabu Brawijaya V adalah sosok raja besar Majapahit yang dikenang sebagai pemimpin berwibawa dan bijaksana. Di bawah pemerintahannya, Majapahit berdiri tegak sebagai kekuatan besar yang menguasai sebagian besar Nusantara. Ia adalah simbol kemegahan terakhir Majapahit, pemimpin yang memegang tampuk kekuasaan saat kerajaan berada di puncak kejayaan sekaligus memasuki masa transisi menuju perubahan besar dalam sejarah.
Dr. Rudianto, M.Ag (Direktur Pascasarjana UMPO) sebagai Lembu Kenanga
Lembu Kenanga adalah sosok yang mewujudkan kesetiaan, keberanian, dan keteguhan dalam menjaga warisan leluhur. Lembu Kenanga digambarkan memiliki kekuatan besar, jiwa yang tulus, dan hati yang penuh dedikasi. Ia bukan sekadar penjaga, tetapi juga pejuang yang mengabdikan hidupnya untuk Ponorogo
Dr. Katni, M.Pd.I (Dekan FAI UMPO) sebagai Jaya Dipa
Jaya Dipa dikenal sebagai panglima muda yang menjadi simbol keberanian dan ketangguhan di medan perang. Dalam lembaran sejarah Ponorogo, namanya harum sebagai sosok yang tidak gentar menghadapi konflik, bahkan ketika situasi berada di ujung kehancuran. Ia adalah pemimpin lapangan yang selalu berada di garda terdepan, memimpin pasukan dengan semangat membara dan strategi yang tajam.
Dr. Slamet Santoso, M.M (Dekan FE UMPO) sebagai Permada
Permada dikenal sebagai sosok prajurit sejati yang mengabdikan hidupnya untuk menjaga kebenaran dan kehormatan tanah kelahirannya. Sebagai prajurit tangguh, Permada bukan hanya kuat dalam bertarung, tetapi juga memiliki hati yang teguh dan kesetiaan yang tidak tergoyahkan.
Dr. Ferry Irawan, M.Hum (Dekan FH UMPO) sebagai Buntara
Buntara dikenal sebagai sosok yang mencerminkan kegigihan luar biasa dan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Ia bukan sekadar pengawal, tetapi pelindung sejati yang selalu setia mengiringi perjalanan para pemimpin kerajaan, dari masa damai hingga masa-masa paling genting.
Edy Kurniawan, M.T (Dekan FT UMPO) sebagai Ki Ageng Mirah
Ki Ageng Mirah digambarkan sebagai pria berwajah tenang, berilmu tinggi, dengan tutur kata lembut namun tegas. Ia menjadi guru sekaligus penuntun bagi para panglima dan raja. Namanya dikenang sebagai penasihat agung, pelita di tengah keraguan, dan penjaga keseimbangan di setiap babak perjalanan kerajaan.
Dr. Sutrisno, M.Pd (Dekan FKIP UMPO) dan Syaiful H., M.Kep (Dekan FIK UMPO) sebagai Punggawa Majapahit sebagai Punggawa Majapahit

Punggawa Majapahit dilatih dengan disiplin tinggi, memiliki keahlian tempur yang luar biasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesetiaan, kehormatan, serta keberanian. Mereka adalah prajurit yang selalu siap berdiri di garis depan tanpa ragu, bahkan ketika berhadapan dengan bahaya yang mengancam nyawa.
Dr. Robby Darwis Nasution, M.A (Dekan FISIP UMPO) sebagai Ki Ageng Kutu
Sosok Ki Ageng Kutu dikenang sebagai pemimpin yang tidak hanya melawan dengan senjata, tetapi juga dengan strategi budaya dan simbol-simbol kekuatan rakyat. Ia menjadi bagian penting dalam babak sejarah yang menghubungkan runtuhnya Majapahit dengan lahirnya era baru di tanah Jawa.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)