- 22 July 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID - Uiversitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) secara resmi memberangkatkan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 pada Selasa (22/7). Acara pemberangkatan berlangsung dengan penuh semangat diikuti oleh ratusan mahasiswa dan sivitas akademika, termasuk para dosen pembimbing lapangan (DPL) dan dekan fakultas.
Ketua Panitia KKN UMPO, Dr. Ayok Ariyanto, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan KKN reguler yang dikelola oleh LPPM UMPO. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan KKN bukanlah hal yang mudah karena terdapat berbagai tantangan, namun pihaknya berkomitmen terus melakukan perbaikan untuk mencapai bentuk ideal dari pengabdian mahasiswa di masyarakat.
“Kegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan semua pihak, termasuk bapak ibu dekan yang telah menitipkan mahasiswanya untuk ikut serta, serta para DPL yang setia mendampingi. Terima kasih juga kepada seluruh tim panitia yang telah bekerja luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMPO, Dr. Rido Kurnianto, M.Ag., menyampaikan motivasi kepada para mahasiswa peserta KKN. Ia menyebut bahwa program KKN adalah bagian penting dari proses pembelajaran di luar kampus sebelum mahasiswa menghadapi tahap akhir studi berupa skripsi.
“Tahun ini, sebanyak 41 kelompok diberangkatkan. Dua kelompok ditugaskan di wilayah persyarikatan, satu kelompok mengikuti KKN Internasional di Malaysia, dan satu kelompok KKN Mas. Sisanya tersebar di empat kabupaten: Ponorogo, Pacitan, Magetan, dan Wonogiri,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengumumkan dukungan berupa bantuan 30 liter fermentator senilai Rp1,2 juta yang disumbangkan oleh Boeing Kristiawan, seorang pegiat pertanian, sebagai bentuk bekal keterampilan penggunaan pupuk organik untuk para peserta KKN. Selain itu, sebanyak 50 sak pupuk organik buatan mahasiswa juga telah disiapkan untuk digunakan sebagai demonstrasi kepada masyarakat.
Pihaknya menekankan pentingnya menjalin komunikasi sejak awal dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga setempat. “Jangan sampai sudah dua minggu di lokasi, tapi belum dikenal masyarakat. Komunikasi awal itu sangat penting,” pesan Rektor.
Rektor juga berpesan kepada seluruh peserta agar menjaga etika dan sopan santun selama berada di lokasi KKN. "Yang diingat masyarakat dari KKN itu bukan hanya program, tapi sikap ramah dan santun kalian. Itu modal utama untuk diterima dan dipercaya," tegasnya.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)