- 01 August 2018
- Administrator
Permintaan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Dra. Hj. Tutut Erliena, M.Pd dalam sambutannya mewakili Bupati yang berhalangan hadir pada upacara pemberangkatan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), Selasa (31/7). Kadindik berharap dengan meningkatnya Sumberdaya Manusia yang ada di pedesaan maka peluang untuk menciptakan desa wisata menjadi kian besar. “Paling tidak satu kecamatan memiliki satu desa wisata andalan”, tegas Tutut.
Prioritas program Bupati Ipong di tahun 2019 disebut Tutut akan difokuskan pada sektor Pariwisata dengan mengangkat potensi yang ada di tiap-tiap desa sehingga perlu dukungan SDM local yang memadai. “Diharapkan Unmuh Ponorogo bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam rangka mensukseskan program desa wisata”, sambungnya.
Program KKN Unmuh Ponorogo tahun 2018 diikuti tidak kurang dari 715 mahasiswa yang terbagi kedalam 71 kelompok dengan spesifikasi target yang beragam. Sebagaimana diketahui Format Program KKN berdasarkan target pelaksanaannya memiliki variasi tema kegiatan, yaitu: (1) KKN Pemberdayaan dan Pembelajaran Masyarakat; (2) KKN Persyarikatan; (3) KKN bekerjasama dengan BkkbN; (4) KKNMU; (5) KKN Internasional/Luar Negeri.
Menurut Rizal Arifin, Ph.D Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMPO selain disebar di wilayah Kabupaten Ponorogo, sebagian peserta KKN juga akan berkegiatan di wilayah kabupaten Pacitan maupun Purbalingga (Jateng). “Sedangkan untuk KKN Internasionalnya kita memberangkatkan 11 orang mahasiswa dengan negara tujuan Filipina dan Malaysia”, jelasnya.
Pada umumnya peserta KKN baik regular (dalam negeri) maupun Internasional akan menempuh masa program selama 1 bulan, yaitu sejak 31 Juli s.d 31 Agustus 2018. “Hanya peserta KKN Malaysia saja yang akan menempuh program selama 3 bulan”, pungkasnya.