JAGONGAN PONORAGAN KEPALA DESA AKADEMISI DAN DIASPORA REMBUK RESOLUSI PENGELOLAAN POTENSI PONOROGO

UMPO-24 Agustus 2019, Indonesia sudah memasuki 74 tahun usia kemerdekaan dan kabupaten Ponorogo memasuki usia yang ke- 523. Catatan panjang mewarnai perjalanan kita sebagai bangsa Indonesia pada umumnya dan warga masyarakat Ponorogo pada khususnya. Perkembangan zaman begitu cepat melaju, hari ini globalisasi sudah memasuki era revolusi Industri 4.0, pertanyaan besarnya sudah bagaimana kondisi dan kesiapan kita sebagai warga masyarakat yang ada di Ponorogo?. 

Berbicara kesiapan dan pembangunan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun semua warga masyarakat dari berbagai macam pihak yang perduli dan cinta kepada Ponorogo. Ponorogo adalah sebuah kebanggaan, ponorogo adalah sebuah identitas, Ponorogo penuh dengan Potensi (ekopolsosbud). Menjadi keharusan bahwa pembangunan dan kesejahteraan itu juga ada di Ponorogo. Berdasarkan Latar belakang tersebut, Universitas Muhammadiyah Ponorogo bersama kepala desa dan diaspora lintas kota dan provinsi menginisiasi acara Jagongan Ponoragan, pada hari sabtu, tanggal 24 Agustus 2019, bertempat di Plaza Palem Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 

Adapun tokoh-tokoh yang akan menjadi pemantik acara tersebut antara lain: Ir. Hari Sunarko,IAI,AA (Arsitek Dan Pemerhati Bangunan Cagar Budaya), Ir Gatot Adi MT (Akademisi dan Peneliti Joglo Maron Ponorogo), Gayuh Budi Utomo IAI (Arsitek Kontemporer), Budi satrijo M.Si (Yayasan Reyog) dan Dr. Sulton M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo). Hasil dan isi acara jagongan ponoragan tersebut adalah:

1. Launching Naskah akademik tentang berbagai macam permasalahan dan solusi yang dihadirkan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Ponorogo
2. Penandatangan MOU antara Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Desa pada bidang Pendidikan, Penelitian, pengabdian dan pengembangan masyarakat.
3. Deklarasi tentang pembangunan 3 desa wisata (merencanakan, menyusun dan membangun) antara lain desa Glinggang, Karangan dan Kasugihan serta desa yang memiliki potensi lainya.

Acara tersebut dibuka secara umum bagi seluruh masyarakat dan stakeholder yang ingin menyampaikan ide dan gagasanya untuk menjadikan Kabupaten Ponorogo menjadi lebih maju dan berkembang dengan segala potensi yang dimilikinya. (adn)