- 12 June 2025
- Ajeng Laksmita
UMPO.AC.ID - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) menggelar Workshop Paten 2025 dengan tema "Dari Ide Menuju Hak Eksklusif: Strategi Mewujudkan Inovasi Menjadi Paten", Kamis (12/6).
Kegiatan yang menghadirkan narasumber ahli di bidang kekayaan intelektual, Sofyan Arif, S.H., M.Kn ini menjadi langkah strategis UMPO dalam mendorong sivitas akademika untuk mengkonversi hasil riset dan inovasi menjadi paten yang bernilai manfaat dan legalitas tinggi.
Rektor UMPO, Dr. Rido Kurnianto, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan dampak nyata kampus terhadap masyarakat.
"Hari ini saya kira hari yang cukup penting untuk meningkatkan kualitas keilmuan. Saya yakin cukup banyak hasil riset dan pengabdian yang bisa dipatenkan, tapi jalan selalu buntu karena tidak ada ahli yang mendampingi," ujar Rido.
Ia menambahkan, kehadiran pendampingan ahli seperti Sofyan Arif diharapkan mampu membuka jalan bagi lahirnya paten-paten baru dari UMPO.
"Kalau itu berwujud, dampak kampus akan lebih terlihat. Padahal kami berkomitmen bahwa hilirisasi hasil riset sangat potensial untuk terjun ke industri, terutama bagi masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rido menegaskan bahwa paten bukan semata urusan gengsi atau formalitas administratif, melainkan bagian dari visi besar UMPO sebagai kampus yang memberi keberkahan dan berdampak nyata.
*"Paten adalah salah satu pesan untuk menyampaikan kemanfaatan itu. Kalau ini sudah diraih, maka nilai kemanfaatan kampus itu nyata,"* pungkasnya.
Workshop ini diikuti oleh dosen dan peneliti dari berbagai fakultas di lingkungan UMPO, serta menjadi bagian dari komitmen LPPM dalam mendukung transformasi kampus berbasis inovasi dan kontribusi riil terhadap pembangunan masyarakat.
(Ajeng Laksmita/Humas UMPO)