- 27 February 2024
- Administrator
UMPO.AC.ID - Kebijakan uji coba jalur satu arah di Ponorogo mendapat sorotan tajam dari kalangan akademisi. Pasalnya keputusan tersebut dinilai terlalu dipaksakan tanpa melalui tahapan yang seharusnya dilalui oleh pemerintah kabupaten.
Menurut Dr. Dian Suluh Kusuma Dewi, M.AP, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), pro kontra yang muncul di masyarakat menunjukkan dampak yang tidak nyaman bahkan mengganggu.
Dikatakan, meskipun bupati menyatakan bahwa ini hanyalah masalah kebiasaan, namun Dian menekankan perlunya solusi yang memperhitungkan dampak dari kebijakan satu arah tersebut.
"Ibarat orang terbiasa makan dengan tangan kanan, saat ini dipaksa untuk menggunakan tangan kiri," ungkap Dian
Dia menyoroti bahwa pemerintah seharusnya memperhitungkan risiko penolakan dan dampak baik buruknya sebuah kebijakan sebelum menerapkannya. Menurutnya, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat dan kesiapan infrastruktur menjadi indikator bahwa tahapan yang seharusnya dilalui sebelum pelaksanaan uji coba belum terpenuhi. Salah satu contohnya adalah kurangnya zebra cross dan speed bump di Jalan Sultan Agung, yang dapat mengakibatkan peningkatan risiko kecelakaan.
Dalam pandangannya, respons cepat dari pemerintah terhadap aspirasi masyarakat menjadi kunci menjaga kondusivitas di Ponorogo. Dia berharap agar pemerintah dapat merespons permintaan warga dengan cermat, sehingga tidak terjadi konflik yang memperkeruh situasi di daerah tersebut.