- 22 May 2025
- Rahmat Fandi Yusup
Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Pusat Prestasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PURPRESPTMA) menggelar kegiatan Bedah Judul Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Acara yang berlangsung secara daring ini menunjuk Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) sebagai tuan rumah pada 22 Mei 2025.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (22/5) ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa PTMA untuk mengembangkan ide wirausaha dalam berbagai bidang. Peserta dibagi ke dalam kelompok sesuai dengan jenis usaha yang mereka ajukan, dengan pendampingan langsung dari para narasumber ahli di bidangnya.
Adapun narasumber dalam bedah judul ini antara lain:
- Deni Arifianto, M.Kom. – Bisnis Digital
- Yohanes Gunawan Wibowo, S.E., M.M. – Makanan dan Minuman
- Dr. Siti Nur ‘Aisyah, S.P. – Budidaya
- Retnosyari Septiani, STP, M.Sc. – Manufaktur
- Fatkur Huda, S.Sy., M.E. – Jasa dan Perdagangan
- Endang Setyaningsih, S.Si., M.Si. – Industri Kreatif, Seni, dan Budaya
Kepala Bagian Administrasi Mahasiswa dan Alumni (BAMA) UMPO, Desriyanti, S.T., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam mendukung mahasiswa agar mampu bersaing di tingkat nasional. “Dengan pembekalan sejak awal melalui bedah judul, kami berharap semakin banyak proposal dari UMPO yang lolos dan didanai pada seleksi nasional. Semoga sinergi dari seluruh PTMA dapat terus berjalan lancar dan membawa kesuksesan bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMPO, Dr. Rido Kurnianto, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya kreativitas mahasiswa dalam mengangkat ide-ide lokal. Ia mencontohkan salah satu ide usaha mahasiswa UMPO yang mengangkat produk olahan dari tanaman koro pedang, yang awalnya dianggap remeh namun berhasil diolah menjadi camilan bernilai jual tinggi. “Judul yangmenarik dan perlakuan yang baik menjadi kunci. Mahasiswa kami telah membuktikannya lewat ide ‘Congkorodang’. Ide ini membawa mereka juara 1 di Expo KMI Bali,” ujarnya.
Dr. Rido juga menambahkan bahwa kompetisi seperti P2MW tidak hanya melatih mahasiswa dari sisi akademik, tetapi juga membentuk kepercayaan diri dan kesiapan karier. “Kami sedang menjajaki peluang untuk menghubungkan produk mahasiswa hasil P2MW ke LPPM agar dapat diteruskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Dr. Erwin Akib ,Ph.D., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya kesatuan visi di antara PTMA untuk mewujudkan kampus yang berdampak. “Jika PTMA menyatu, insyaallah program-program nasional akan memberi dampak signifikan. Bedah judul dan coaching P2MW adalah langkah konkret menuju kemandirian kampus dan mahasiswa yang mampu menciptakan karya bernilai ekonomi tinggi,” tutur Dr. Erwin.
Ia juga mendorong agar produk-produk mahasiswa nantinya dapat memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) serta meningkatkan nilai jual di tengah masyarakat. “Kami akan mendampingi mahasiswa dan dosen secara maksimal agar aktivitas PTMA kita benar-benar menjadi yang terbaik,” pungkasnya.
Rahmat Fandi - Humas UMPO